Sebuah gereja Katolik kecil yang dibangun pada abad ke-11. Dipugar dan direnovasi sepenuhnya pada tahun 1715 setelah kerusakan akibat gempa bumi, dan dipulihkan kembali pada tahun 1990-an. Nama gereja ini diambil dari nama Rasul Yohanes dan "El Toro", nama lama dari lingkungan aristokrat lama tempat gereja itu dibangun. Gereja ini terkenal dengan mimbar kunonya, yang dibangun sekitar abad ketiga belas. Mimbar dibedakan dari berbagai pola dekoratif yang menghiasinya, hingga mosaik dan lukisan dinding yang diawetkan yang menggambarkan pemandangan kehidupan Kristus.